Thursday 26 May 2011


1.    BIOLOGI DITINJAU DARI SEGI ILMU PENGETAHUAN BARAT
Para ahli lain banyak juga yang mempelajari bumi serta lainnya untuk mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup yang pertama-patam di bumi ini. Kira-kira 500 jita tahun yang lalu (periode cambium), fosil banyak didapatkan dalam batu endapan, tetapi endapan yang lebih tua dari periode cambium ini hanya mengandung sedikit sekali tanda-tanda kehidupan.
Pada tahun 1965 dilaporkan mengenai penemuan fosil pada bantuan di Omtario selatan yang telah berumur 1,9 milyar tahun. Fosil microssopik ini berbentuk tongkat dan bulat dan menyerupai bantu bakteri yang kita kenal. Demikian pila ditemukan suatu organisme seperti bakteri dari endapan dari Afrika Selatan yang telah berumur 3,1milyar tahun. Organisme ini di beri nama Eobacterion Isolatum.
Tampaknya fosil tertua yang telah ditemukan berasal dari bakteri, sedangkan bermacam-macam organisme hidup lainnya tercatat dalam giologi Pra-Kambium.
Senyawa kimia yang terlatih dengan klorofil telah ditemukan dalam batuan yang telah berumur 1,9 milyar tahun yanglalu. Kenyataan ini menujukan bahwa organisme yang berfotosintesis telah lama ada. Diperkirakan pula bahwa makhluk hidup yang pertama merupakan sel sederana yang menyerupai bakteri dan menyebar banyak dilautan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwakehidupan yang pertama kali muncul dari laut. Makhluk hidup ini diperkirakan berasal dari gabungan asam amino yang terbentuk dari gas-gas metana(CH4), Hidrogen (H2), amoniak ( NH3), serta uap air yang banayak terdapat di atmosfer, listrik, dan halilintar. Adapun gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2) tidak terdapat pada atmosfer saat ini. Akibat pengaruh lingungan ang berbeda-beda, terbentuk tumbuhan yang bersel tungal dan hewan yang bersel tunggal yang selanjutnya menjadi hewan dan tumbuhan sederhana yang lebih sederhana.
menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam merupakan hasil dari proses evolusi kehidupan. Yaitu suatu perubahan kehipsn menjadi bentuk kehidupan lain melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan memakan waktu ratusan sampai jutaan yahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada didunia yang berupa organisme yang bersel tunggal dan organisme ini berasal dari organisme melekul-melekul yang ada. Cabang-cabang ilmu biologi adalah Batoni, Zoologi, Morfologi, Anotomi, Sitologi.    

2.    BIOLOGI DITINJAU DARI SEGI AGAMA ISLAM
Camput tangan genetic dalam permaslahan manusia semangkin meningkat. Biologi, sebagai ilmu yang membahas genetic ini memang peranan penting.Biologi tidak kebal terhadap kecenderungan-kecederungan ilmiah yang lazim, sehingga mau tak mau, ilmu ini mengekor pandangan duniasams modeen. sekalipun demikian, biologi telah mendapatkan tempat itimewa didunia sains. Lebih penting dariitu, biologi dapat diarahkan untuk menjadi aksioma  bagi suatu devinisi tentang hakekat manusia. Dari suatu teori, biolgi tampaknya akan dapat menjadi suatu biologo.
Pernyataan dari para ahli sosiobiologi  mempunyai pengaruh yang berbeda. Mereka dimanfaatkan oleh para pemimpin masyarakat yang terbagi dalam berbagai klas untuk menegaskan bahwa sosiologi yang ada sekarang ini harus dipertahankan karena hal itu sudah menjadi hukum alam. Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, akan jadinya dengan jadinya pandangan muslim? Apakah aturan perilaku seksual muslim juga bergantung pada biologi, atau dalam hal ini, selepas dara? Tidak! Islam tidak mengakui virgo intacia  dalam bentukan yang angkal. Dengan kata lain, batasan-batasan moralnya tidak dimulai dan tidak di akhiri dengan selembar kain yang ternoda darah dan selaput darah seorang darah perawan. Jika demikian, hasil kerja para dokter klinik dan penipu selaput daara akan enetertawakannya. dengan demikian, islam secara tegas menolak para diqma biologis sebagai misond’entre bagi perilaku moral manusia. Al-Qur’an mengemukakan:
   
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(Q.S.Al-Azhan: 35 )

Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". ( Q.S. An-Nuur: 30 )
 Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(Q.S. An-Nuur: 31 )

Tidak ada ketentuan dalan Al-Qur’an yang meyatakan bahwa pria mempunyai hak istimewa untuk meminta bukti kesucian moral dari wanita. Seseorang wanita pun tidak perlu menuntut bukti yang sama dari peria harus meminta bukti anatonis dari keperawanan seoarang wanita dan kemudian dan menamakannya di muka umum. Al-Qur’an menganjurkan terhadap peria dan wanita, saling percaya yang dueujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.

3. FISIKA DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN BARAT
Energi mulai dipikirkan ketika manusia mulai mempelajari konsep gerakan. Benarkah alam semesta ini digerakkan kerena adanya energy? Dalam bentuk apa? Ternyata energi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat berubah bentuk. Sekalipun kelihatannya sederhana, konsep ini baru muncul setelah melalui bermacam-macam perkembangan.
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan (gaya) yang bekerja trus-menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru yang mendorongnya. Anggapan ini dipahami oleh Aristoteles bahwa peluru tersebut menempatkan udara yang berarus ke belakang sehingga memberikan gaya ekstra. Pendapat Aristoteles ini salah.
Menurut Newton, benda bermasa m mendapat gaya f akan memperoleh percepatan sebesar a=f/m. bila gaya f bekeja terus-menerus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar. Seperti yang dialami oleh benda yang jatuh bebas, yang semakin mendekati bumi kecepatan semakin besar. Lalu apa yang terjadi jikabenda melebihi kecepatan cahaya, sedangkan kecepatan kecepatan cahaya merupakan kecepatan dalam batas yang paling tinggi? Menurut persamaan Newton, hal ini tidak dikehendaki.
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan kecepatan yang rendah. Mekanika klasik harus disempurnakan bila ingin membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Mekanika ini disebut mekanika relativistik yang diperoleh oleh Albert Einstein.
Cahaya merupakan masalah yang sangat sulit dalam konversi energi. Walaupun energi penyinaran dari matahari yang tak terhingga jatuh ke bumi setiap hari, energy ini belum dapat dimanfaatkan secara efesien oleh manusia. Hanya tumbuhan hijau yang mampu memanfaatkannya secara efesien. Inilah sebabnya cahaya memang sangat menarik perhatian.
Bila cahaya dikenakan pada keeping katode dalam tabung hampa dan dihubungkan dengan tegangan searah, tampak adanta arus yang mengalir dalam rangkaian itu. Gejala ini lazim disebut dengan efek foto listrik. Efek foto listrik yang ada saat ini banyak digunakan sebagai prinsip perbuatan aliran yaitu sebagai tanda tentang adanya suatu gejala. Misalnya, televise tidak akan mungkin ada tanpa ditemukannya efek foto listrik.
Pada tahun 1923 A.H. Campton mempelajari tmbukan antara foton dan electron, dengan cara menumbukan bekas gelombang electron megnet yang keluar dari bahan radioaktif pada keping berlium.arah tertentu, dipasang detector elektron dan foton yang dapat diatur agar hanya pasangan foton dan electron yang datang secara serentak yang dapat dideteksi. Dari percobaan ini A.H.,Compton memperoleh kesimpulan bahwa paket energi gelombang elektro magnetic dapat berfungsi sebagai partikel.

4. FISIKA DITINJAU DARI SEGI AGAMA ISLAM
Ada tiga bidang utama yang kita kenal sebagai ilmu fisika, yang sangat menarik perhatian kaum muslim dan tujuan melahikan tujuan besar. Yang pertama adalah optik, kaum muslim mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari optic daan fenomena cahaya. Puncak kegiatan ilmu ini terjadi pada abad Islam keempat di Kairo oleh Ibnu Al-Haytsan, yang terkenal dengan nama latinnya Al-Hazen. Tidak diragukan lagi adalah bahwa ia seorang ilmuan terbesar dalam bidang ini berada diantara Euclid dan Kepler serta beberapa fisikawan terkemuka lainnya pada abad ketujuh belas. Al-Hazen menulis kitab Al-Manazher (Thesaurus Optical), salah satu karya paling terkemuka dibidang optic yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi, dan berbagai jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapaiannya. Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Munazhir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan, mereka menjelaskan alas an yang tepat tentang penbentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang fisika kedua yang dialami kaum muslim adalah masalah gerak. Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadikan dasar revolusi keilmuan dan kritiknya terhadap teori gerak Aristoteles telah dilihat dikalangan Islam oleh Ibnu Sina yang mengemukakan gagasannya berdasarkan beberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya, yaitu John Philoponos. Dalam kritik Ibnu Sina, ditemukan perkembangan doktrin baru tentang momentum. Juga terdapat kecendrungan diantara fisikawan muslim, termasuk Ibnu Bajjah di Spanyol, untuk mempelajari gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan menerapkan rumus matematika untuk mempelajari gerak. Wa;aupun semua ini dinyatakan tidak tepat dalam pandangan mekanika Newtonis, dalam sejarah sains berikutnya, Ibnu Bajjah telah memberikan kritik yang penting tentang teori berat prevalen Aristoteles. Kita tahu bahwa pada awal 1069, Pisan Dialogue, Galileo merujuk pada teori gerak proyeksi. Ibnu Bajjah yang dikutip oleh Ibnu Rasyd, studi fisika kaum muslim dalamaspek ini merupakan salah satu yang terpenting dalam sejarah sains secara umum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslim adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimendes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat, dan volume. Gagasannya kemudian dikembangkan oleh fisikawan dan ahli matematika muslim sehingga muncul sejumlah besar karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah karangan Al-Biruni serta Al-Khazini.

5. KIMIA DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN BARAT
Pada abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kuekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu penemuan pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu kimia.
Baru pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan kenyataan, mengemukakan pemikiran, menguji perkiraan dengn percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan sebagainya. Ternyata hasil pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu dilaksanakan menjadi berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang dibakar.
Lavoisier menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat diambil dari udara. Yoseph Pristly, dalam eksperimennya dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu mengilat (air raksa) dan gas tak bewarna.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapatkan kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Dari pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat dalam udarayang bersenyawa dengan air raksa. Zat tersebut oleh Lavoisier disebut oksigen.
Dalam perkembangan ilmu kimia, ada beberapa penemuan teori atau hukum yang dikemukakan antara lain:
1)   Penemuan tentang kristalisasi, pelarutan, sublimasi, reduksi, proses pembuatan baja, pemurnian logam, yang semuanya dilakukan oleh Jabir Ibnu Hayan.
2)   Penemuan pembuatan bahan peledak yang terdiri dari Slatpeter arang dan belerang yang dilakukan oleh Roger Bacon.
3)   Defenisi tentang unsur yaitu suatu zat yang tidak dapat diurai lagi menjadi zat lain, serta susunan daftar unsure dalam empat golongan, yaitu:
a.       Hidrogen, nitrogen, oksigen, panas dan cahaya
b.      Belerang, fosfor, dan karbon
c.       Logam-logam
d.      Atom golongan tanah yaitu magnesia, kapur, berita, alumina, dan silika.

6. ILMU KIMIA DAN ILMU ALAM DITINJAU DARI SEGI AGAMA ISLAM
Al-Qur’an telah berulang-ulang telah mendorong orang-orang Islam untuk mengatasi kejadian alam dunia, dan untuk mempelajari bagaiana langit-langit dan bumi telah berguna untuk manusia. Di sana belum pernah ada suatu konflik antara keyakinan dan pikiran di dalam Islam. Itulah sebabnya maka orang-orang yang Islam telah memulai pertama kali mempelajari suatu pelajaran yang selalu progresif dan serius tentang ilmu kimia dan ilmu alam. Karya-karya ilmiah disifatkan kepada Khalid Ibnu Yazid (wafat 704 M) dan kepada ahli hukum besar Ja’far As-Shadiq (wafat 765 M) dan murid mereka Jabir Ibnu Hayyan (kira-kira tahun 776 M) denga tepat masih tetap dimuliakan sepangjang masa. Sifat khas dari karya-karya mereka telah merupakan percobaan yang objektif, di samping itu pemikiran sederhana, melalui penelitian bahwa meraka telah mengumpulkan fakta-fakta. Di bawah pengaruh mereka, ilmu kimia dahulu kala telah dipindahkan ke dalam suatu ilmu eksakta (yang tepat), didasarkan atas fakta-fakta dan mampu mempertunjukan (demontrasi). Jabir telah mengetahui operasi-operasi kemis tentang penguapan dan pengurangan. Dai juga yang telah mengembangkan cara-cara penguapan, sublimai, kristalisasi, dan sebagainya. Ini adalah bukti bahwa di dalam jalan-jalan pengetahuan, orang-orang seperti mereka yang sabar untuk generasi-generasi dan abad-abad telah diperlukan untk waktu lama sebagai teks-books di Erofa, cukup untuk menunjukan bagaimana besarnya ilmu modern berutang budi kepada karya-karya para sarjana Islam, dan bagaimana ia telah berkembang, berterima kasih kepada penggunaan cara percobaan orang Islam Arab daripada kepada cara Greck.

0 komentar:

Post a Comment

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List